Just A Life Journey of A Girl

Just A Life Journey of A Girl

A Life Learner

Semoga,,kehadiranku disini,,dapat sedikit menjadi pewarna dalam hidupmu,,walau hanya setitik...

Rabu, 16 Juni 2010

3 IDIOTS

Hari ini,,di tengah hujan yg mungkin menundakan segala aktivitas bagi beberapa orang...
aku belajar...pada '3 IDIOTS'...
pada Rancho,,,pada Raju...pada Farhan....
tentang arti sebuah kata 'PERSAHABATAN'

persahabatan yang melintasi batas ruang dan waktu...
persahabatan yang menembus batas ruang geografis...
persahabatan yang menjadikan sesuatu yg tak mungkin menjadi mungkin

trimakasih Rancho,,Raju,,dan Farhan...
kalian mengajarkanku tentang arti sebuah persahabatan
bahwa sahabat lebih berati daripada seorang kekasih...
karena...bila kekasih pergi,,meninggalkan luka dihati
mudah dimaafkan,walau sulit dilupakan
tapi....
sahabat bila pergi tak kembali,,kan selalu dicari...
karena ia meninggalkan kenangan yg tak mungkin dpt terganti
karena...
dari sahabat,,kita dapatkan kekuatan diri
dari sahabat,,kita temukan kehangatan dari pelukan yg tulus
dari sahabat,,kita peroleh kasih sayang yg mampu mengalahkan setiap duka...
dari sahabat,,ilmupun bertumbuh,bukan hanya sekedar teori...

Pesan Baba Ranchodas:
"Berpikirlah efisien,,maka kesuksesan akan ada dibelakangnya,,mari belajar..."

thank u very much,,3 idiots...
(makasih juga buat yg sdh ngasih film ini untukku,,,adiku...Mar_qo,,
matur nuwun...^_^)

Minggu, 13 Juni 2010

Untuk temanku,,,Untukmu,,,Untuk Tuhanku....

Untuk Temanku……

Temanku, pernah kah kau satu waktu merasa akhirnya kau menemukan seseorang yang benar2 sejalan denganmu, sehingga kau merasa dia sebagai teman sejiwamu, tapi kau harus merasakan penderitaan yang teramat sangat karena bagaimanapun ”dia bukan untukmu”?

Temanku, pernah kah kau ingin menangis sekuatnya dan membiarkan seluruh dunia mengetahui betapa dalamnya luka di hatimu ketika “dia yang bukan untukmu” bagaimanapun juga tak akan bisa kau enyahkan dari hati dan pikiranmu?

Temanku, pernah kah kau ingin berteriak melepas semua beban dari hatimu namun “dia yang bukan untukmu” itu keberadaan dan pemikiran2nya justru semakin menancap kuat dalam hidupmu?

Temanku, pernah kah kau begitu merindukannya, bahkan dalam tidurmu kau masih dan tetap merindukannya “dia yang bukan untukmu” itu?

Temanku, pernah kah kau terus dan terus berusaha untuk menjaga hatimu dan mengisi relung jiwamu dg terus taqarrub Ilallah karena bagai manapun kau sadar bahwa semua ini telah digariskan oleh “ALLAH, Tuhan Seru Sekalian Alam” sebagai ujian bagimu, karena DIA teramat menyayangimu?

Temanku, pernah kah kau sepertiku?? Ya, aku pernah dan masih mengalaminya, dan berharap semua ujian ini dapat aku lalui dan akan menjadikanku bagian dr hamba2-NYA yang lulus ujian.

Untuk Mu……

Wahai “Kamu yang bukan untukku”, saat aku tengah bergelut untuk lebih kaffah memasuki dan menjalankan ajaran agamaku, saat aku berusaha menyalakan kembali ghirah keIslamanku yang sempat redup, kau datang padaku membawa kesejukan, membawa spirit perjuangan untukku sehingga kebimbangan tak lagi menyerang dan perlahan menyingkir dariku.

Wahai “Kamu yang bukan untukku”, namun mengapa kau datang di saat yang tidak tepat? Tidak tepat bagiku, atau bahkan mungkin juga tidak tepat bagimu.

Wahai “Kamu yang bukan untukku”, mengapa kau datang tiba2 dalam hidupku tanpa sempat aku berlari untuk menghindari dan menjauhimu? Tanpa sempat aku mendirikan tembok yang kokoh sehingga kau tak kan bisa memasuki hidupku?

Wahai “Kamu yang bukan untukku”, aku sadar betapa dirimu tak bisa kusalahkan begitu saja. Bahkan aku selalu berhusnuzhan terhadapmu, karena aku yakin kamu pun mungkin tak menyadari bahwa dirimu-lah penyebab semua ini.

Wahai “Kamu yang bukan untukku” sebenarnya ingin kutanyakan kepadamu banyak pertanyaan yang tak bisa kutemukan jawabnya, karena hanya dirimu yang tahu jawabannya.

Wahai “Kamu yang bukan untukku”, sekali lagi untuk terakhir kalinya aku ingin menanyakan dan menyatakan satu hal yang terus mengusik hatiku….

“Mengapa kau mesti bersikap sebegitu rupa padaku, sehingga aku tak bisa mencegah pendar pesonamu yang menyilaukan dan hampir membutakan mataku?”

“Tolong aku agar bisa merubah rasaku ini menjadi lebih indah baik di mataku, matamu dan terutama di mata-NYA dengan mencintaimu karena ENGKAU ADALAH SAUDARAKU

Untuk MU “ALLAH, SANG PEMBOLAK BALIK HATI”……

Ya Allah … Ya Aliim,
sesungguhnya ENGKAU Maha Mengetahui
Ya Allah … Ya Shamad,
sesungguhnya hanya ENGKAU lah tempat kami bergantung..
Ya Allah … Ya Qadiir,
sesungguhnya ENGKAU Maha Kuasa atas Segala Sesuatunya…
Ya Allah … Ya Waaliyy,
sesungguhnya ENGKAU Maha Menguasai dan Mengurus Semua Urusan Makhluk-NYA
Ya Allah … Ya Muhaimin,
sesungguhnya ENGKAU Maha Mencintai dan Memelihara
Ya Allah … Ya Ghaffaar,
sesungguhnya ENGKAU Maha Pengampun

KAU tahu seperti apa dan bagaimana yang ada di hatiku,
karenanya betapa aku bergantung pada-MU
KAU memiliki kuasa atasku, atas kehidupanku,
kuserahkan semua urusanku kepadaMU,
karenanya pasti KAU akan membereskan semua urusanku….
termasuk membereskan urusan hatiku. Urusan yg pasti sepele di mata-MU
KAU telah mencintai dan Memeliharaku
sebagaimana KAU pun memberi cinta-MU dan Memelihara setiap Makhluk-MU,
karenanya aku tahu KAU tak kan membiarkanku mencintai sesuatu yg bukan untukku
dan mencintai sesuatu yg bukan karena-MU.

…… dan ……

Betapa kumohonkan pada-MU…bila rasa yg pernah ada padaku untuk “Dia yang bukan untukku” adalah hal yang salah dan tidak ENGKAU ridhoi, AMPUNI aku… hamba yg berlumuran dosa ini. Semoga kelak KAU akan mempertemukan dan mengimpun KAMI dalam syurga-MU.

Aamiin.

-copast from Siti Khodijah-